Bekerja Karena Passion

“Karena Tuhan lah yang menjadi renjana saya”

 

Ada bahasan menarik hari ini yang berlangsung di kantor. Bahasan ini tentu sangat cocok untuk siapapun dan dimanapun posisi kerja kita saat ini. Atasan saya berkata perlunya bekerja disertai dengan renjana (izinkan saya membahasakan passion dengan kata “renjana”) karena pekerjaan yang ditekuni sebagai abdi negara akan menjadi jalan karir yang sangat panjang. “Tak dapat dibayangkan” ujar atasan saya, “Jika kamu bekerja selama puluhan tahun tanpa renjana, betapa panjang siksa yang akan dirasakan selama berstatus sebagai PNS”. Atasan saya masih menambahkan “Bayangkan kalo kamu bekerja sudahlah tidak punya renjana terhadap pekerjaanmu, mau undur diri tapi tidak punya keahlian yang bisa ‘dijual’ ke pihak lain, ditambah lingkungan kerja sangat tidak mengenakkan untukmu. Siksa dunia lah jadinya”.

Bahasan serius tapi santai ini membuat pikiran saya melayang dua tahun ke belakang. Saat dimana saya merasakan keresahan akan pekerjaan yang saya lakoni. Dulu saya bekerja di dunia perbankan, dunia yang menurut awam adalah dunia kerja yang mentereng, bergaji besar, kerja di ruangan yang dingin, necis, dan aneka ragam nikmat duniawi lainnya. Fakta yang hanya sebagian kecil saja benar. Selama merenungi hakikat pekerjaan tersebut, saya sadar bahwa saya menikmati uang dari hasil memeras nasabah yang dengan tidak sadar bertanda tangan di atas akad kredit yang begitu mencekik, bahkan penagihannya sampai nasabah sudah mati pun masih pula ditagih. Sadar bahwa pekerjaan yang saya lakoni juga dilaknati dalam Al Quran, maka saya pun bertekad untuk keluar. Sayang kadar iman saya masih terlampau lemah. Saya belum berani keluar begitu saja sebelum mendapat tempat berlabuh yang baru. Akhirnya saya tidak punya kuasa lain selain berdoa agar disegerakan keluar dari perbankan.

Tak dinyana doa tersebut dijawab oleh-Nya setelah saya diombang-ambing emosi oleh peluang kerja di perusahaan lain melalui tes masuk yang melelahkan namun berujung kecewa. Setelah dua tahun saya berniat keluar dari perbankan, akhirnya saya memasuki dunia baru sebagai pegawai negeri sipil. Dunia pekerjaan yang saya tidak pernah impikan sama sekali, tapi itulah rencana Tuhan dimana kegelisahan hati pada pekerjaan sebelumnya, menghantarkan saya berkecimpung dengan pekerjaan sebagai abdi negara. Saya meyakini inilah jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan untuk keberkahan hidup.  Jika sekarang ditanya pertanyaan “Kenapa mau jadi PNS?”  maka saya akan menjawab dengan jujur bahwa inilah jalan hidup yang sudah Tuhan tunjukkan. Inilah jalur yang kemudian menjadi renjana dalam hidup saya, dimana saya akan mensyukuri apapun yang terdapat di dalam pekerjaan ini, dimana saya akan menjalankan amanat baik yang terkandung di dalam pekerjaan sebagai abdi negara, karena Tuhan lah yang menjadi renjana saya.

Leave a comment